Breaking News

Bangun Kepercayaan Pasien Melalui Komunikasi Terapeutik


Penulis : Desti Rizki Soleha, Mahasiswi Universitas Airlangga, Fakultas Vokasi, prodi d4 Teknologi Radiologi Pencitraan.


Kepercayaan dalam KBBI dapat diartikan sebagai harapan dan keyakinan akan kebaikan. dalam suatu pemeriksaan di rumah sakit, kepercayaan pasien sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan akhir dari sebuah pemeriksaan.

Kepercayaan pasien ini memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien (Imran & Ramli, 2019). Yang mana hal tersebut berarti bahwa kepercayaan pasien menjadi sangat penting terutama dalam membangun citra sebuah rumah sakit.

Citra rumah sakit terbentuk melalui interaksi antara pasien dengan petugas kesehatan. Umpan balik dari pasien inilah yang menjadi citra sebuah rumah sakit. 

Citra suatu rumah sakit merupakan hal yang penting untuk menarik minat pasien dan memperluas jangkauan rumah sakit. Tidak hanya citra rumah sakit, kepercayaan pasien berpengaruh terhadap hasil dari proses pengobatan.

Kepercayaan pasien terhadap petugas pelayanan kesehatan dapat dibangun melalui komunikasi. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dengan tujuan tertentu. Komunikasi yang baik terjadi apabila tujuan dari suatu komunikasi itu telah terpenuhi. Dalam dunia kesehatan terdapat komunikasi interpersonal antara pasien dan tenaga kesehatan yang dikenal dengan komunikasi terapeutik.

Komunikasi terapeutik dilakukan dengan secara sadar untuk proses penyembuhan pasien. Apabila komunikasi terapeutik telah dilakukan dengan baik maka hal tersebut dapat menjadi suatu tolak ukur kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan. Komunikasi ini tidak hanya berupa verbal, tetapi meliputi non-verbal dan tertulis.

Dalam suatu pemeriksaan terdapat beberapa alur komunikasi terapeutik yang harus dipenuhi oleh petugas pelayanan kesehatan. Pertama dapat dilakukan dengan mendapatkan atau mencari informasi terkait pasien yang akan melakukan pemeriksaan melalui petugas kesehatan lainya. 

Pada saat berhadapan dengan pasien petugas harus memastikan kembali terkait data diri dan keluhan pasien kepada pasien itu sendiri untuk menghindari terjadi kesalahan pemeriksaan. 
Pada saat proses pemeriksaan petugas berkewajiban untuk menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien. 

Tidak hanya itu, petugas melakukan komunikasi dengan pasien menggunakan komunikasi yang baik, mulai dari kontak mata, memperhatikan nada bicara ekspresi wajah, dan dengan perhatian penuh berfokus kepada pasien.  

Meskipun petugas pelayanan kesehatan ingin mendapatkan kepercayaan dari pasien, petugas kesehatan tetap harus memperhatikan aturan-aturan dalam komunikasi dengan pasien. Aturan tentang apa yang boleh dan tidak disampaikan kepada pasien sesuai dengan profesi. 

Sebagai contoh, seorang radiografer dilarang untuk menyampaikan diagnosis hasil penyakit yang terlihat pada saat pemeriksaan secara langsung kepada pasien. Hasil dari pencitraan pemeriksaan disampaikan oleh dokter terkait dan bukan oleh radiografer. 

Komunikasi terapeutik ini harus dipenuhi untuk membangun rasa nyaman pasien yang menumbuhkan kepercayaan pasien terhadap petugas pelayanan kesehatan. Dengan begitu, baik proses pemeriksaan dan citra rumah sakit akan mendapatkan dampak yang positif. 

Oleh karena itu, kepercayaan dan komunikasi terapeutik ini sangat berkesinambungan. Untuk mencapai kepercayaan pasien harus dilakukan komunikasi terapeutik dengan mengikuti aturan dan batasan yang telah ditentukan sesuai dengan keprofesian masing-masing petugas pelayanan kesehatan. 


Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - HARIAN TINTA